Sunday, November 4, 2012

Trik dan Tips untuk menulis Blog yang Baik & Menarik ^^






Menurut saya, tulisan yang kita anggap baik belum tentu dianggap baik pula oleh orang lain. Karena setiap orang memiliki ciri khas bahasa masing-masing. Disini kita dituntut harus sekreatif mungkin agar blog kita menarik dan postingan di blog kita mudah dan seru dibaca oleh orang lain, entah itu berisi cerita pendek, pelajaran, atau pengalaman pribadi. Biasanya tulisan yang keluar dari pemikiran kita, itu lebih mudah dipahami dibanding kita sengaja mengarang tulisan. karena mungkin saja cerita yang kita tulis bisa menjadi motivasi atau inspirasi orang yang membacanya. Jangan takut cerita anda tidak disukai orang lain. Karena wajar jika seseorang baru pertama kali menulis cerita di blog. Itu akan terbiasa jika kita sering melakukannya. Yang terpenting jangan mengcopas atau menjiplak karya orang lain. Karena pemikiran dan kreatifitas dari diri sendiri itu lebih bisa dihargai dan di terima oleh orang lain. Tuangkanlah semua yang kalian ingin ceritakan, jangan merasa ada beban harus dibawa santai. Ini sedikit tips dan trik untuk menulis blog yang baik:
Pertama:
Jika kalian tiba-tiba mendapatkan ide yang menarik untuk dituangkan, sebaiknya kalian langsung menuangkannya di blog kalian. Buat ceritanya semenarik mungkin dengan bahasa yang mudah dipahami, agar diingat oleh pembaca. Dan yang utama adalah buatlah judul postingan yang dapat membuat orang yang melihatnya ingin membaca postingan anda.
Kedua:
Desain blog kalian dengan menarik tetapi mudah untuk dimengerti orang yang datang ke blog kalian.
Ketiga:
Tulisan yang kalian tulis harus dapat dibaca orang, maksudnya jangan menulis dengan tulisan alay seperti “h4l0 guys, 4pa k4bar..” , itu membuat sakit mata orang yang melihat. dapat juga menggunakan gambar-gambar agar lebih menarik.
Keempat:
Tanda baca yang digunakan harus jelas, jangan salah menggunakan tanda baca. Karena dapat mengubah arti dari kalimat yang kalian tulis.
Kelima:
Postingan biasanya selalu dicari orang lain, adalah postingan yang berisi info-info penting dapat berupa info pelajaran, tips-tips, bagaimana cara membuat sesuatu, atau dapat berupa info tentang artis-artis dalam negeri maupun luar negeri. Misalnya saat ini yang sedang banyak disukai para remaja yaitu tentang K-Pop. Keenam:
Sering-seringlah memposting apapun yang kalian ingin tuangkan. Tetapi jangan menjiplak.
Ketujuh:
Gunakan bahasa yang santai, jangan kaku tapi sopan. Biasanya bahasa yang kaku atau baku itu sulit untuk dipahami. Dan itu dapat membuat pembaca bosan.



Yaaa,, mungkin itu sedikit tips dan trik dari saya untuk menulis blog yang baik dan menarik. Semoga kalian bisa membuat dan menulis blog yang menarik. Selamat mencoba .

FUNGSI DAN CONTOH TANDA BACA




Sebelum kita membicarakan tentang fungsi dan contoh dari masing-masing tanda baca, terlebih dahulu kita membahas pengertian dari tanda baca. Tanda baca adalah symbol atau tanda yang digunakan untuk member isyarat kepada pembaca agar melakukan sesuatu dalam bacaan. Tanda baca dipakai didalam sistem ejaan. Setiap kita menulis sebuah kalimat, pasti terdapat salah satu tanda baca yang kita pakai contohnya tanda titik (.). Tanda baca banyak sekali jenisnya yang masing-masing jenis mempunyai fungsi yang berbeda. Secara umum, fungsi tanda baca yaitu untuk menjaga keefektifan komunikasi. Setiap tanda baca dapat mengartikan sebuah kalimat tersebut kalimat tanya, kalimat perintah ataupun untuk mengakhiri kalimat. Pemberian tanda baca yang salah, dapat membuat arti kalimat itu berbeda. Sekarang kita bahas tentang jenis-jenis tanda baca, fungsinya beserta contohnya.

JENIS-JENIS TANDA BACA, FUNGSI, DAN CONTOHNYA
1. Tanda titik (.)
Fungsinya:
a. Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,
b. Pada akhir singkatan nama orang,
c. Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
d. Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
e. Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar.
Contohnya: Linda bekerja di PT. Pertamina.

2. Tanda Koma (,)
Fungsinya:
a. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
b. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
c. Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat, dll.
Contohnya: Di Depok terdapat beberapa Universitas seperti, Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia, Universitas Pancasila, dll.

3. Tanda Seru (!)
Fungsinya: Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan, perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contohnya: Jangan datang kerumahku lagi!

4. Tanda Titik Koma (;)
Fungsinya:
a. Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara,
b. Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contohnya: Anggota yang ikut berkemah antara lain;
1. Putri
2. Nuneo
3. Uyoung
4. Suzy
5. Min

5. Tanda Titik Dua (:)
Fungsinya:
a. Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian,
b. Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian,
c. Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan,
d. Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman, antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contohnya: Printer dibagi atas beberapa bagian, yaitu:
1. Picker
2. Toner

6. Tanda Hubung (-)
Fungsinya:
a. Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,
b. Menyambung unsur-unsur kata ulang,
c. Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contohnya: Beratnya berkisar 1-3 kg dari berat sebelumnya.

7. Tanda Elipsis (...)
Fungsinya:
a. Mengambarkan kalimat yang terputus-putus,
b. Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.
Contohnya: Tandai Yes, activate Windows…., lalu klik Next.

8. Tanda Tanya (?)
Fungsinya:
a. Tanda tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalimat tanya,
b. Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contohnya: Bagaimana computer bekerja?

9. Tanda Kurung ( )
Fungsinya:
a. Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan,
b. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan,
c. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.
Contohnya: CPU (Central Processing Unit) merupakan komponen computer.

10. Tanda Kurung Siku ( {..} )
Fungsinya:
a. Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain,
b. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contohnya: Himpunan simpul pada graf tersebut yaitu {A,B,C,D,E,F}.

11. Tanda Petik ("...")
Fungsinya:
a. Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain,
b. Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat,
c. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal.
Contohnya: Jika diberi kata “computer”, kita langsung teringat sebuah alat berupa monitor, mouse, cpu,dan keyboard.

12. Tanda Petik Tunggal ('..')
Fungsinya:
a. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain,
b. Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contohnya: kata Jurusan dalam bahasa inggris yaitu ‘Major’.

13. Tanda Garis Miring (/)
Fungsinya:
a. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat,
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat.
Contohnya: CD/DVD-Rom berfungsi untuk membaca atau menulis kepingan CD/DVD.

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
Fungsinya: Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.

15. Tanda Tanda Kurung Siku ([...])
Fungsinya:
a. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada tulisan orang lain,
b. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contohnya : Ibu men[d]engar bunyi ledakan di dekat gunung merapi.

REFERENSI :
diajengsurendeng.blogspot.com › bahasa dan sastra

Saturday, June 23, 2012

Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi


Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari kita pasti tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :
a. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.

b. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

c. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.

d. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.

e. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

=> Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
* Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
* Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
* Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
* Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
* Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk REsikap serta perilaku karyawan.

=> Pengaruh Teknologi Terhadap Kreatifitas Individu dan Team

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran, komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Pada saat ini banyak bermunculan produk TIK dalam membantu proses pembelajaran yang telah mengubah wajah pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas, dalam hal ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan khususnya dalam menyikapi perkembangan TIK, karena kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya. Sehingga pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan inovasi karya-karya baru yang orisinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK akan diperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.


Referensi :
http://shahriel-myassignment.blogspot.com/2010/04/pengertian-budaya-organisasi.html

http://pebrianoramadhan.blogspot.com/2012/06/pengaruh-teknologi-terhadap-kreatifitas.html



Tuesday, June 5, 2012

KELOMPOK DALAM ORGANISASI


A. Peran Individu Dalam Kelompok
Pengertiannya adalah kelompok yang disusun oleh organisasi dengan tujuan untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi. Munculnya kelompok kerja tidak dapat dipisahkan dari timbulnya organisasi kerja yang dapat timbul dan berkembang melalui dua cara. Cara yang pertama adalah organisasi timbul dan berkembang melalui suatu perencanaan. Dengan adanya modal yang mencukupi, kita dapat mendirikan suatu perusahaan. Kita merencanakan visi, misi, bentuk, serta struktur fungsi perusahaannya. Kita cari lokasi yang tepat, tetapkan peralatan, mesin-mesin, dan bahan-bahan yang diperlukan. Lalu kita tetapkan pekerjaan serta jabatan yang ada dalam suatu tata tingkat yang dianggap memadai untuk sebuah permulaan. Kita tetapkan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, dan setelah izin untuk mendirikan perusahaan diperoleh, kita mulai mewujudkan rencana pendirian perusahaan. Gedung dibangun, mesin-mesin dan bahan-bahan dibeli, tenaga kerja dicari, diseleksi, dan kemudian diterima. Jika semua persiapan selesai, maka mulailah perusahaan berfungsi. Cara yang kedua adalah organisasi yang tumbuh dan berkembang mulai dari satu orang yang berwiraswasta. Organisasi yang semula kecil kemudian berkembang menjadi organisasi yang besar yang terdiri dari beberapa kelompok kerja.
Peran individu dalam suatu organisasi

Pelibatan dan partisipasi anggota {individu} dalam organisasi menjadi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatanya kegunaan atau fungsional organisasi tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Keterlibatan dan partisipasi juga cenderung menghasilkan suatu kinerja, pola kegiatan serta hasil dari keterlibatan seluruh unsur manusia dalam organisasi akan menghasilkan suatu fungsi dalam organisasi. Masing–masing dari individu tersebut di dalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika “individu” ingin mencapai suatu tujuan dasar organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Peran kelompok dalam suatu organisasi

Pelibatan kelompok dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan mekanisme pembagian atas individu–individu agar membentuk suatu kumpulan yang mempunyai pola dan sistem kerja. Suatu kelompok pada dasarnya adalah sekumpulan individu yang berada dalam suatu organisasi dimana para anggotanya saling mempunyai ketergantungan satu sama lain dalam melaksanakan suatu kinerja secara berstruktur. Organisasi lebih mengutamakan atas pencapaian tujuan dasar yang lebih mengedepankan kepada hasil yang ingin dicapai. Suatu kinerja kelompok akan lebih efisien ketika di letakkan di ruang lingkup organisasi karena suatu tujuan akan lebih cepat tercapai jika didalam pengelolaannya dikerjakan secara berstruktur atau berkelompok.

B. Jenis-Jenis Kelompok yaitu:
1. Organisasi Formal Resmi
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

2. Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
• Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
• Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

C. Pengalaman Dalam Kelompok
Dari waktu sekolah sampai di dunia perkuliahan pasti hampir setiap pelajaran kita memiliki kelompok belajar. Kelompok belajar dibuat untuk mengerjakan tugas kelompok berupa membuat makalah, mengadakan presentasi perkelompok, dan lainnya yang berhubungan dengan kelompok belajar. Dengan dibuatnya kelompok itu, saya merasa lebih mudah karena kita mengerjakan dengan bersama-sama. Biasanya setiap kelompok belajar ada ketua yang mengatur pembagian kerja. Tidak dipungkiri di dalam kelompok belajar itu tersebut kadang ada pula perbedaan pendapat, tetapi itu justru sebagai acuan kita atau pengetahuan yang kita peroleh dari teman kelompok kita. agar pengerjaan tugas kelompok tersebut berjalan dengan lancar dan menghasilkan makalah yang bagus.



REFERENSI:
http://careabouteducation.wordpress.com/2011/09/22/peran-individu-dan-kelompok-dalam-suatu-organisasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial

Thursday, May 3, 2012

Teori Pengambilan Keputusan


Pengertian Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh,
1. Ralp C. Davis;
2. Mary Follet;
3. James A.F. Stoner.

Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.
Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Fungsi Pengambilan Keputusan
individual atau kelompok baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya futuristik.
Tujuan Pengambilan Keputusan
Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)
Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)
Dasar-dasar Pengambilan Keputusan:
1. George R. Terry, menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku,
* Intuisi
* Pengalaman
* Fakta
* Wewenang
* Rasional
2. John D.Miller, menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan,
* Pria dan Wanita,
* Peranan Pengambilan Keputusan,
* Keterbatasan kemampuan


Jenis-jenis pengambilan keputusan:

1. Pengambilan keputusan terprogram :
Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini. Tantangan yang besar bagi seorang analis adalah mengetahui jenis-jenis keputusan ini dan memberikan atau menyediakan metode-metode untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang terprogram di mana saja. Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan dan dinyatakan secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah mengembangkan suatu algoritma untuk membuat keputusan rutin dan otomatik.
Dalam kebanyakan organisasi terdapat kesempatan-kesempatan untuk melaksanakan pengambilan keputusan terprogram karena banyak keputusan diambil sesuai dengan prosedur pelaksanaan standar yang sifatnya rutin. Akibat pelaksanaan pengambilan keputusan yang terprogram ini adalah membebaskan manajemen untuk tugas-tugas yang lebih penting.
Misalkan : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang, dan lain-lain.

2. Pengambilan keputusan tidak terprogram:
menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah – masalah yang tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses- proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya sedikit parameter – parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab masalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan bantuan sistem informasi. Hal ini dimaksud untuk mendapatkan keputusan tidak terprogram dengan baik. Perluasan fasilitas fasilitas pabrik, pengembangan produk baru, pengolahan dan pengiklanan kebijaksanaan- kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan semuanya adalah contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak terprogram. Sangat banyak waktu yang dikorbankan oleh pegawai-pegawai tinggi pemerintahan, pemimpin-pemimpin perusahaan, administrator sekolah dan manajer organisasi lainnya dalam menjawab masalah dan mengatasi konflik. Ukuran keberhasilan mereka dapat dihubungkan secara langsung
Misalkan : Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan tidak terprogram. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.

Contoh kasus : suatu organisasi/perusahaan diberikan kepercayaan untuk menjalankan suatu project di luar kota. Dan diputuskan project berjalan selama satu bulan. Dan ternyata saat project sedang berjalan di tengah-tengah proses, terjadi permasalahan kekurangan personil untuk mengatasi project tersebut dan dikhawatirkan project tidak akan selesai pada tenggat waktu yang telah ditentukan dan waktunya semakin mepet, maka untuk memperlancar project tersebut pimpinan dapat memutuskan untuk menambahkan personilnya untuk memperlancar project tersebut walaupun akan ada pengeluaran tambahan untuk pengiriman personil tersebut bagi organisasi tersebut.
Contoh di atas adalah salah satu contoh dimana pimpinan dapat saja mengambil keputusan tanpa didiskusikan terlebih darhulu karena alasan kepentingan yang mendesak, apabila menggunakan perkiraan ahli, kewenangan setelah diskusi, ataupun kesepakatan maka akan memerlukan banyak waktu untuk membuat keputusan.

SUMBER :
http://rezaprasetyo08.wordpress.com/2012/04/27/pengambilan_keputusan/
http://kindiboy.wordpress.com/2012/04/26/teori-pengambilan-keputusan/
http://www.manajemenn.web.id/2011/04/pengertian-pengambilan-keputusan.html
repository.binus.ac.id/content/D0114/D011468169.ppt

Tuesday, March 27, 2012

Peranan Staf dalam Organisasi

Pengorganisasian adalah salah satu fungsi managemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk mensinkronisasikan dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya denganpersonil, financial, materil dan tatacara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama.
Ada dua tipe staf,yaitu :
1.staf pribadi( personal staf )
Staff pribadi dibentuk untuk memberikan masukkan saran serta bantuan dan sebuah jasa kepada manajer. Staff pribadi juga disebut dengan asisten .
2.staff spesialis
Pada staff ini untuk memberikan saran ,konsultasi,batuan, dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi.betanggung jawab ke tingakatan-tingkatan organisasi yang bermacam-macam sperti tingkat divisi,tingkatan bagian,ataupu tingkatan cabang yang berdiri sendiri .

Fungsi garis dan staf, yaitu:
1. Dengan makin berkembangnya perusahaan kekompleksan fungsi yang perlu untuk pelaksanaan tugas berkembang lebih cepat sehingga manajemen perlu bantuan melalui spesialisasi yang disebut staf.
2. Penciptaan fungsi staf atau fungsi sekunder ini dengan mendiferensiasikan kegiatan ke luar dari rantai komando.
3. Fungsi staf membantu dan memperlancar kerja fungsi garis.
4. Agar fungsi staf bermanfaat harus jelas fungsinya, dibatasi jumlahnya, tugas pimpinan memang meningkat, staf diberi informasi yang diperlukan, dimintai nasihat, didorong berinisiatif.

Macam-macam Staf, berikut ini:
1. Staf Penasihat
Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan Manajer dapat menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan.
Agar saran-saran yang diberikan kepada pimpinan merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji serta diteliti kebenarannya, maka saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses. Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :
a) Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.
b) Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.
c) Mengadakan evaluasi atau penilaian.
d) Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.
e) Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.
f) Membuat kesimpulan.
g) Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.

2. Staf Pelayanan ( Staf Specialis )
Yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan

3. WEWENANG
Mengapa manajer dapat memerintah karyawan. Pada situasi yang normal, manajer dapat membuat karyawan mengerjakan apa yang ia perintahkan. Mengapa manajer dapat mendapatkan hak untuk memerintah.
Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):
1. Pandangan klasik (classical view)
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah
2. Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.

4. KEKUASAAN
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:

1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.

2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi. Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.

Tugas-tugas yang dapat diberikan kapada karyawan staff antara lain adalah sebagai berikut :
• Mengumpulkan data (fakta)
• Menginterpretasikan data (fakta)
• Mengusulkan alternatif tindakan
• Mendiskusikan rencana-rencana yang sedang dipikirkan dengan berbagai hak dan memperoleh kesepakatan mereka atau memperoleh alasan mengapa rencana tersebut ditolak.
• Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan realisasi dari rencana yang telah ditetapkan.
• Mengamati kegiatan-kegiatan operasional dan kondisi-kondisi yang dihadapi untuk mengadakan apakah instruksi-instruksi telah dijalankan dengan baik dan apakah instruksi tersebut menghambat atau mempelancar proses pencapaian tujuan.
• Mengusahakan pertukaran informasi antara para petugas-petugas oporasional mongenai pelaksanaan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan koordinasi.
• Memberikan informasi dan nasihat kepada petugas-petugas oporasional mengenai pelaksanaan tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada mereka.

Referensi :
http://26-arsip-2007.blogspot.com/2012/03/peranan-staff-dalam-suatu-organisasi.html
http://anandautama04.blogspot.com/2012/03/peranan-staf-dalam-organisasi.html
http://cokroaminoto.blogetery.com/2010/03/11/kepemimpinan-dalam-organisasi-6/
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/organisasi-dan-perusahaan/
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15113/2_WEWENANG,+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4333/1.3.htm

Perbedaan Kekuasaan dan Wewenang

Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain, artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
Secara umum ada 2 bentuk kekuasaan:
1. Kekuasaan pribadi : kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek, dan terikat pada pemimpin.
2. Kekuasaan posisi : kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi.

Ada 5 sumber kekuasaan menurut John Brench dan Bertram Raven, yaitu:
1. Kekuasaan menghargai (reward power)
2. Kekuasaan memaksa (coercive power)
3. Kekuasaan sah (legitimate power)
4. Kekuasaan keahlian (expert power)
5. Kekuasaan rujukan (reverent power)

Sedangkan wewenang didefinisikan sebagai kekuasaan membuat keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain, fungsi yang boleh tidak dilaksanakan. Kewenangan atau wewenang dalam literatur berbahasa Inggris disebut authority atau competence, sedang dalam bahasa Belanda disebut gezag atau bevoegdheid. Wewenang adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum publik atau kemampuan bertindak yang diberikan oleh undang-undang yang berlaku untuk melakukan hubungan-hubungan hukum.
Kewenangan adalah kekuasaan yang diformalkan (secara hukum) baik terhadap segolongan orang tertentu maupun terhadap suatu bidang pemerintahan tertentu. Dalam negara yang menganut sistem negara hukum, kekuasaan sering bersumber dari wewenang formal (formal authority) yang memberikan kekuasaan atau wewenang kepada seseorang dalam suatu bidang tertentu. Definisi wewenang dalam kontek pembahasan ini yaitu mendahulukan perang dari pada wewenang atau kekuasaaan.
Ada 2 pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):
1. Pandangan klasik (classical view)
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ketingkat yang lebih bawah.
2. Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.

Referensi :
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/.../2_WEWENANG,+DELEGASI+DAN...
http://toraerdo.blogspot.com/2010/10/kekuasaan-wewenang-dan-kepemimpinan.html

Friday, January 13, 2012

Kepemimpinan ( Leadership )

A. Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas.
Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :

Ø Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
o Kecerdasan
o Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
o Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
o Sikap Hubungan Kemanusiaan

Ø Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.

o Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

o Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

Ø Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

Ø Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

Ø Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

B. Macam-macam Gaya Kepemimpinan

1. Gaya kepemimpinan Otoriter
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut.
Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.

2. Gaya kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.

3. Gaya kepemimpinan Bebas
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.Gaya kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja. kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.

4. Gaya Kepemimpinan Partisipasif
Pemimpin seperti ini lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.

5. Gaya kepemimpinan pembinaan /coaching
Gaya kepemimpinan ini mirip dengan otokrasi. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

dikutip dari : http://sauri-sofyan.blogspot.com/2010/01/1.html
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/

C. Jika anda menjadi pemimpin maka anda memilih gaya yang mana ?

Menurut saya jika menjadi pemimpin saya akan memilih gaya kepemimpinan Demokratis dan Partisipasif yang akan memberikan kewenangan kepada bawahan untuk menangani masalah atau berpendapat bagaimana cara mencapai sasaran yang dituju, tetapi diselesaikannya secara bersama . Agar tercipta suatu kerja sama yang baik antara pemimpin dengan bawahannya.

Referensi:
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Pengarang : John Adair
http://fajar4light.wordpress.com/2009/12/26/macam-macam-gaya-kepemimpinan/